Thursday, March 22, 2007

Menyesal

Hari ini saya janjian ketemu Hanum, teman saya, untuk berburu DVD di ITC Kuningan. Kami bertemu di Plaza Semanggi karena saya ingin membeli beberapa peralatan mendempul wajah alias kosmetik yang katanya sih sedang sale (saya bilang ‘katanya’ karena si mbak-mbak pramuniaga jutek itu ketahuan membohongi saya dengan sok bilang harga salah satu kosmetik itu tadinya sekian padahal saya jelas-jelas tahu harganya sama persis dengan harga ‘diskon’ itu). Setelah itu kami ngobrol (tepatnya Hanum curhat tentang seorang laki-laki. What?! Ternyata Hanum wanita juga ya :D) di Oh La La lalu cabut ke Kuningan.

Lalu kenapa saya menyesal? Apakah karena menghabiskan lumayan banyak uang untuk membeli bedak dan kawan-kawannya? Hmm, tidak juga. Karena toh yang menyuruh membeli ibu saya tersayang. Dan saya sempat berkonsultasi perlu-tidaknya, sayang-tidaknya saya membeli segala macam peralatan itu. Dan karena beliau bilang untuk siapa lagi uangnya bila bukan untuk membahagiakan anaknya dan kebetulan beliau sedang dapat rezeki jadi no problemo kalau uang itu dibelanjakan dan (lagi) toh nanti pasti berguna secara pekerjaan saya menuntut saya menambah ketebalan kulit wajah dengan bedak dan mewarnainya dengan blush-on atau sekedar lipgloss (wow, ternyata saya jadi lumayan dandan setelah bekerja. Coba bandingkan dengan zaman kuliah dulu. Tapi kok tetap saja bos saya tersayang itu bilang saya kurang dandan ya?).

Jadi, apakah saya menyesal karena menghabiskan uang membeli tigapuluh keping DVD plus bonus tiga keping? Tidak juga. Karena saya tahu toh cepat atau lambat saya akan melakukannya untuk membalas hasrat tak tersalurkan untuk menonton JIFFEST yang lalu (FYI, tahun lalu, saya bolos kuliah selama seminggu untuk menonton JIFFEST. Jadi mengerti kan seberapa despert-nya saya tidak bisa mengulang ‘orgasme’ yang sama tahun ini?). Lagian beberapa film adalah titipan adik saya (nggak mau disalahin sendiri, hehehe…). Dan toh terakhir saya memborong DVD seperti itu adalah dua bulan lalu. Jadi kira-kira masih masuk lah budget-nya. (Pembelaan diri banget ya? Heheheh…)

Jadi saya menyesal karena apa dong? Saya menyesal makan malam pukul setengah sepuluh. Udah ngantuk tapi nggak enak tidur jadinya. Berat gitu rasanya. Salah saya juga sih, waktu makan saya terlalu jauh. Sarapan hanya sedikit lalu jalan-jalan tanpa makan siang atau makan kudapan sekalipun. Pulang-pulang bukannya langsung makan malah kecentilan nyobain lipgloss baru. Mau makan sendiri males. Begitu mama saya pulang jam sembilanan dan tahu saya belum makan, luluhlah pertahanan saya untuk berniat makan besok saja. Secara langsung disiapin gitu lho. Enak banget makan anget-anget pas ujan gini. Belum lagi ditambah dengan jarangnya saya menikmati that kind of attention dari ibu saya sejak ‘merantau’ bekerja di ibu kota yang konon lebih kejam dari ibu tiri.

Jadilah saya menyesal malam ini. Ndut deh… Kayak sekarang nggak ndut aja ya, hehehe…
12/24/06 12:18:42 AM

No comments: