Thursday, March 22, 2007

Tora, Tora...



Saya suka Tora Sudiro. Minus tatonya. Pertama kali saya melihat Tora di Arisan! saya bertanya-tanya siapa pria ganteng itu. Ternyata (kalau tidak salah) ia memang baru pertama kali berperan di layar lebar, jadi tak heran bila saya tidak tahu siapa dia. Penampilan pertamanya saya nilai sangat baik sebagai seorang pendatang baru. Tak heran saya pun ‘jatuh cinta’ pada pandangan pertama.

Saya suka Tora. Walaupun saya tidak mengerti filmnya yang lain, Banyu Biru. Saya berusaha keras mencermatinya tapi tetap saja nggak mudeng apa yang sebenarnya dimaksudkan film surealisme itu. (What the hell is surrealism anyway?)

Saya suka Tora. Terutama ketika melihatnya di Extravaganza. Walau kadang-kadang terlihat dorky dan garing nggak jelas, tapi ia tetap lucu buat saya. Sebisa mungkin setiap Sabtu malam saya ada di rumah untuk menikmati banyolannya. Sedangkan setiap Senin malam saya cuma bisa ngarep karena antena TV saya tidak bisa menangkap gambar stasiun TV yang menayangkan Extravaganza. Padahal kost saya persis di sebelah si stasiun TV itu. Ironis bukan? :D

Saya suka Tora. Ketika melihatnya setiap malam Minggu di sinetron Dunia Tanpa Koma. Walau entah kenapa ia agak kaku berakting di sana. Mungkin jiwanya memang bukan seorang Pemimpin Redaksi. Tapi saya tetap suka. Karena tatonya tidak pernah terlihat di sana.

Saya suka Tora. Melihatnya menyayangi kedua putrinya dan berkomitmen penuh dengan istrinya. (Setidaknya terlihat begitu walau saya tidak banyak percaya dengan kehidupan selebriti Indonesia). Saya suka dengan ceritanya bahwa ia seringkali membangunkan anak pertamanya malam-malam begitu ia pulang syuting karena itulah satu-satunya waktu yang tersedia untuk menghabiskan waktu bersama. Saya suka dengan pengakuannya bahwa kalau ada perempuan lain yang membuatnya berpaling dari istrinya, perempuan itu adalah anak-anaknya. Saya suka dengan pernyataannya bahwa ia tidak bisa sembarang mencium lawan mainnya kecuali ada SIM (Surat Izin Mencium) dari istrinya. A family guy with a playboy look? Definitely my kind of guy :D

Saya suka Tora. Ketika membaca perjalanan hidupnya yang dulu tidak penuh dengan tawa namun tetap dijalaninya dengan senyum. Seperti saya yang berusaha menjalani hidup saya.
Saya suka Tora. Mungkin karena itu saya bermimpi bertemu dengannya ketika saya sakit. Mungkin karena ia tipe pria yang saya inginkan. Walaupun masih agak bingung, karena kayaknya nggak segitunya deh yaaa… :D

PS: Sebenarnya saya tetap saja lebih menyukai Keanu Reeves dibanding Tora Sudiro.

No comments: